Perjuangan tidak ada yang sia-sia..
Setelah sekian lama saya berusaha mencari link agar dapat terhubung dengan SP SKF di swedia dan bergabung menjadi anggota Komite SP SKF Dunia, akhirnya jalan itu dibukakan Allah SWT. Berawal dari perkenalan kami dengan kolega union dari Finnish Metall ( SP Metal Finlandia ), akhirnya kami terhubung dengan Ketua SP SKF Swedia yg sekaligus sebagai Ketua dari Komite SP SKF Dunia. Dari kontak email bbp kali dengan beliau dan dibantu juga DPP FSPMI, akhirnya kami tergabung dalam IMF-SKF World Union Committee. Kami pun berhasil meyakinkan management dengan jalur horizontal dan vertikal untuk melaksanakan komitmen SKF Group mengenai Komite ini.
Salah satu agenda Komite ini adalah Meeting tahunan yg dihadiri oleh seluruh delegasi,perwakilan dari IMF dan Management SKF Group termasuk President dan CEO SKF Group. Tahun 2010, meeting dilaksanakan di Goteborg, Swedia. Dan ini adalah yang pertama kali bagi kami (Indonesia) menghadiri meeting tsb. Tentu pada saat pertama kali bertemu dengan Kenneth (Ketua Komite) saya langsung disambut hangat pelukan beliau, seperti saudara (saudara se-SKF maksudnya, hehehe...) yg tidak pernah bertemu selama ini.
Dan dilanjutkan dengan obrolan ringan sampai dengan diskusi mengenai kondisi di Indonesia dan sepak terjang Komite.
Esoknya meeting hari pertama dilaksanakan, masing-masing delegasi menyampaikan Country Report dan sharing pengalaman masing-masing. Ada 18 negara delegasi dengan jumlah peserta kurang lebih 40 orang. Hari kedua dilanjutkan meeting dengan Management, dimulai dengan presentasi Tom Johnstone (President & CEO SKF Group) tentang Laporan Bisnis Company dan lanjut dengan pemberian jawaban atas pertanyaan masing2 delegasi yg sudah dikirim jauh-jauh hari. Di sela-sela lunch saya berdiskusi dengan HR SKF Group mengenai kondisi perburuhan di pabrik jakarta, dan point yg saya dapat beliau akan menindaklanjuti hal ini dengan MD SKF Jakarta. Semoga hasilnya baik untuk kami semua.
Hari ke-4, kami mengunjungi Chalmers University Technology. Di sini pihak kampus - management - LSM menyampaikan presentasi mengenai Sustainibility yg sering saya dengar istilah tsb di tempat saya bekerja. Ternyata pihak kampus bekerjasama dgn SKF dan SP bekerjasama mengadakan riset mengenai sustainibility ini, yang sudah di implementasikan di pabrik-pabrik SKF. Setelah itu kami bergerak menuju kantor sekretariat SKF Verkstadsklubb (SP SKF Swedia) untuk makan siang sebelum kami mengunjungi pabrik SKF di Goteborg, malam kedua juga kami dinner di sini.
Kantor sekretariat yg megah menurut saya untuk ukuran Union di tingkat perusahaan, bahkan mungkin untuk tingkat nasional di negara berkembang. Saya hanya terpana melihat kondisi kantor mereka yg terdiri dari 2 gedung dan berlantai dua semua. Fasilitas yg mereka punya lengkap dan ditambah bbp orang pegawai mereka. Jumlah pengurus 11 orang dan 3 orang diantaranya mendapatkan dispensasi penuh waktu mengurus SP. Mereka jelaskan bahwa perjuangan mereka tidak singkat. Dari pertama SKF berdiri mereka sudah mendirikan Union, ini berarti 100 tahun lebih perjuangan mereka. Dan ditambah kesadaran dan pemahaman anggota yang sedemikian maju untuk memajukan Serikat Pekerja. Kondisi perpolitikan juga mendukung, dimana partai sosialis demokrat adalah salah satu partai dominan. SP / Union di sana berafiliasi kepada partai tersebut, yg memperjuangkan keadilan sosial bagi rakyat swedia dan kaum buruh salah satunya. Partai tsb juga sangat terbuka bagi kaum imigran di sana, karena memang paham sosialis yg dianut tidak membeda-bedakan warga negara dari bangsa manapun, semua bisa mendapatkan hak-hak yang sama. Sebagai tambahan informasi, pekerja SKF di swedia terdiri dari 43 kebangsaan.
Itulah fenomena yang bisa saya saksikan di sebuah negara maju yg menganut paham sosialis, meskipun tarif pajak yg tinggi tapi rakyat mendapatkan kesejahteraan yg baik. Tidak heran jika pendidikan di sana gratis sampai Perguruan Tinggi dan itu berlaku bagi semua warga negara termasuk mahasiswa dari negara luar (Jd kepengen lanjut kuliah di sana ni, hehehe...). Sarana transportasi jg nyaman jadi orang2 di sana tidak bernapsu utk beli kendaraan pribadi. Kondisi jalan yg rapih dengan trotoar yg lebar menjadikan orang nyaman utk berjalan kaki. Sungai nya juga bersih dan dapat digunakan sebagai sarana transportasi dan wisata air. Belum lagi taman-taman yg bersih dan sejuk. Di sana perokok hanya bisa merokok di tempat terbuka, meskipun begitu mereka tetap membuang puntung di tempatnya dan begitu pun membuang sampah dengan kesadaran sendiri mereka membuang pd tempatnya.
Owh.. kapan Indonesia, negeriku tercinta jadi seperti ini...?
Yuk ah kawan2 kita sadar buang sampah di tempat sampah..!
Kegiatan ini sangat berarti bagi saya pribadi dan PUK pada umumnya, karena kami dapat menjalin kerjasama dengan Union/SP di antara SKF Group. Dan semoga Komite ini bermanfaat bagi kemajuan SP di SKF Indonesia dan bagi kesejahteraan anggota. Dunia ini diciptakan dengan beragam kebangsaan, budaya dan bahasa agar kita saling mengenal dan berbagi informasi dan pengalaman serta bekerjasama untuk kebaikan.
SOLIDARITY FOREVER !!!